ANTAM BEKASI

Loading

Strategi Ekspansi Bisnis Antam di Tengah Dinamika Pasar Komoditas Global

Strategi Ekspansi Bisnis Antam di Tengah Dinamika Pasar Komoditas Global

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), sebagai perusahaan pertambangan BUMN terkemuka di Indonesia, terus berupaya untuk memperkuat posisinya di tengah dinamika pasar komoditas global yang fluktuatif. Strategi ekspansi bisnis yang diterapkan Antam tidak hanya berfokus pada peningkatan volume produksi, tetapi juga pada hilirisasi produk dan diversifikasi portofolio untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan.

Salah satu pilar utama strategi ekspansi Antam adalah hilirisasi komoditas tambang. Perusahaan menyadari pentingnya meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Proyek-proyek strategis seperti pengembangan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang ditargetkan beroperasi penuh pada tahun 2025, menjadi bukti komitmen Antam dalam hilirisasi bauksit. Selain itu, Antam juga mengembangkan Precious Metal Manufacturing Plant di Gresik untuk memperluas kapasitas produksi dan jangkauan pasar emas.

Diversifikasi produk tambang juga menjadi bagian penting dari strategi ekspansi bisnis Antam. Selain emas yang menjadi kontributor utama pendapatan, Antam juga mengembangkan bisnis nikel dan bauksit. Dalam sektor nikel, Antam terus mengoptimalkan produksi feronikel dan bijih nikel, dengan sebagian besar penjualan feronikel ditujukan untuk pasar ekspor seperti China, India, dan Korea Selatan. Sementara itu, Antam juga aktif mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik nasional melalui penyediaan bahan baku baterai seperti nikel dan bauksit.

Dalam menghadapi dinamika pasar komoditas global, Antam juga menjalin sinergi dan kerja sama strategis dengan berbagai pihak, baik domestik maupun internasional. Pembentukan joint venture dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam proyek SGAR Mempawah adalah contoh konkret sinergi BUMN untuk memperkuat industri pertambangan nasional. Selain itu, Antam juga menjalin kerja sama dengan Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk memperluas distribusi produk emasnya.

Efisiensi operasional dan pengelolaan biaya juga menjadi fokus dalam strategi ekspansi bisnis Antam. Penurunan beban usaha, terutama biaya logistik dan asuransi, menunjukkan upaya perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas di tengah tantangan pasar. Investasi dalam teknologi dan inovasi juga terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing.