ANTAM BEKASI

Loading

Logam Paling Stabil: Rahasia Kimia di Balik Ketahanan Emas Terhadap Korosi

Logam Paling Stabil: Rahasia Kimia di Balik Ketahanan Emas Terhadap Korosi

Emas (Au) telah lama dielu-elukan bukan hanya karena kilau dan kelangkaannya, tetapi juga karena ketahanannya yang luar biasa terhadap kerusakan lingkungan. Di antara semua unsur logam, emas memiliki reputasi sebagai Logam Paling Stabil di alam semesta. Rahasia di balik ketahanan ini terletak jauh di dalam struktur atomnya, menjadikan emas hampir kebal terhadap korosi, karat, atau reaksi kimia yang melarutkan logam lain. Sifat ini sangat mendasar sehingga perhiasan dan artefak emas yang berasal dari peradaban kuno, seperti harta karun yang ditemukan di makam Raja Tutankhamun yang diperkirakan berumur lebih dari 3.300 tahun, tetap utuh dan berkilau seolah-olah baru dibuat kemarin. Kestabilan inilah yang menjadikan emas sebagai Logam Paling Stabil dan aset safe haven bagi investor global.

Secara kimia, korosi terjadi ketika sebuah logam bereaksi dengan oksigen atau zat lain di lingkungannya (seperti air atau asam) melalui proses oksidasi. Oksidasi adalah pelepasan elektron. Emas, yang berada di dekat bagian bawah seri reaktivitas logam, memiliki kecenderungan yang sangat rendah untuk melepaskan elektronnya. Konfigurasi elektronnya yang unik dan efek relativitas pada elektron terluarnya membuatnya sangat enggan untuk berikatan dengan unsur lain. Karena keengganan ini, emas tidak membentuk oksida (karat) seperti yang terjadi pada besi, atau lapisan sulfur seperti yang terjadi pada perak. Inilah faktor utama yang menjadikan emas sebagai Logam Paling Stabil dan tahan lama.

Kestabilan emas juga menjadikannya sangat vital dalam industri di mana keandalan adalah segalanya. Dalam teknologi, emas digunakan sebagai pelapis pada konektor dan sirkuit tercetak (printed circuit board atau PCB) di komputer dan perangkat telekomunikasi. Penggunaan ini diwajibkan karena emas memastikan kontak listrik yang sempurna dan tahan lama tanpa risiko korosi yang dapat mengganggu sinyal. Industri elektronik global, per akhir tahun 2024, mengonsumsi ribuan ton emas setiap tahunnya hanya untuk menjamin keandalan sistem-sistem vital.

Lebih dari sekadar ketahanan, status emas sebagai Logam Paling Stabil juga membuat logam ini tidak larut dalam sebagian besar asam tunggal, bahkan asam nitrat yang sangat kuat. Emas hanya dapat larut dalam campuran asam yang sangat korosif yang dikenal sebagai Aqua Regia (campuran Asam Nitrat dan Asam Klorida). Ketahanan terhadap bahan kimia keras inilah yang membuktikan mengapa emas menjadi pilihan ideal untuk investasi jangka panjang dan material teknis yang membutuhkan performa tanpa kompromi.