ANTAM BEKASI

Loading

Dolar Semakin Tak Berdaya Menghadapi Kilauan Nilai Emas

Dolar Semakin Tak Berdaya Menghadapi Kilauan Nilai Emas

Nilai tukar dolar Amerika Serikat menunjukkan tren pelemahan yang signifikan terhadap nilai emas dalam beberapa waktu terakhir. Fenomena ini semakin mengukuhkan posisi emas sebagai aset safe haven yang dicari oleh para investor di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pelemahan dolar secara langsung berdampak pada peningkatan nilai emas dalam denominasi mata uang tersebut, menjadikannya semakin menarik sebagai pelindung nilai kekayaan.

Menurut data yang dirilis oleh Departemen Keuangan AS di Washington D.C. pada hari Jumat, 2 Mei 2025, indeks dolar AS (DXY) tercatat mengalami penurunan sebesar 1,5% dalam sepekan terakhir. Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve yang mungkin tidak seagresif perkiraan sebelumnya, serta kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi AS yang melambat. Kondisi ini berbanding terbalik dengan nilai emas yang terus menunjukkan tren penguatan.

Para analis pasar valuta asing di New York pada tanggal 1 Mei 2025 menyatakan bahwa korelasi terbalik antara dolar dan emas kembali menguat. Ketika kepercayaan terhadap dolar menurun, para investor cenderung mencari alternatif aset yang lebih aman dan stabil, dan emas menjadi pilihan utama. Permintaan terhadap nilai emas pun meningkat, mendorong harganya lebih tinggi dalam denominasi dolar.

Pada sesi perdagangan di bursa komoditas London pada hari Kamis, 1 Mei 2025, harga emas mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir, menembus angka $2.070 per ons troi. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya dolar, yang membuat emas menjadi lebih murah bagi para pembeli yang menggunakan mata uang lain. Selain itu, faktor geopolitik seperti ketegangan yang berlanjut di Eropa Timur juga turut mendorong permintaan terhadap aset nilai emas sebagai lindung nilai terhadap risiko.

Meskipun tidak ada intervensi langsung dari pihak kepolisian terkait pergerakan nilai tukar mata uang atau harga emas, otoritas moneter seperti Federal Reserve terus memantau perkembangan pasar secara seksama. Pada pertemuan bulanan mereka yang diadakan pada hari Selasa, 29 April 2025, para pejabat The Fed membahas berbagai faktor yang mempengaruhi nilai dolar dan harga komoditas, termasuk emas.

Kondisi di mana dolar semakin “tak berdaya” melawan nilai emas ini memberikan sinyal penting bagi para pelaku pasar. Emas kembali menunjukkan kekuatannya sebagai aset yang mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan nilainya di tengah ketidakstabilan ekonomi dan pelemahan mata uang utama. Para investor dan pengamat pasar akan terus mencermati perkembangan ini untuk mengantisipasi langkah selanjutnya dalam dinamika keuangan global.