ANTAM BEKASI

Loading

Damai Geopolitik Tekan Logam Mulia: Emas Terendah Dua Pekan

Damai Geopolitik Tekan Logam Mulia: Emas Terendah Dua Pekan

Kabar baik di ranah geopolitik seringkali menjadi berita buruk bagi harga emas. Fenomena ini kembali terjadi dengan meredanya ketegangan global, mendorong harga logam mulia ke level terendah dalam dua pekan terakhir. Ini menunjukkan bagaimana damai geopolitik secara langsung memengaruhi pasar komoditas.

Emas, yang dikenal sebagai aset safe haven, cenderung diburu investor saat ketidakpastian politik dan ekonomi meningkat. Investor mencari perlindungan dari risiko fluktuasi pasar saham dan mata uang, dan emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang stabil.

Namun, ketika situasi global menunjukkan tanda-tanda mereda, permintaan terhadap aset aman seperti emas otomatis menurun. Dana-dana yang sebelumnya mengalir ke emas kini beralih ke aset berisiko lebih tinggi yang menawarkan potensi keuntungan lebih besar.

Salah satu pemicu utama penurunan harga emas belakangan ini adalah meredanya ketegangan di Timur Tengah. Eskalasi konflik yang sebelumnya memanas kini menunjukkan tanda-tanda stabilisasi. Kondisi ini membuat investor kurang khawatir akan gejolak yang lebih besar.

Damai geopolitik ini memberikan sentimen positif di pasar keuangan global. Investor merasa lebih percaya diri untuk berinvestasi pada saham atau obligasi. Hal ini mengurangi daya tarik emas sebagai instrumen lindung nilai terhadap ketidakpastian.

Selain faktor geopolitik, ekspektasi kebijakan moneter bank sentral juga turut memengaruhi harga emas. Jika bank sentral cenderung hawkish dan mempertahankan suku bunga tinggi, emas yang tidak memberikan imbal hasil akan menjadi kurang menarik.

Meskipun harga emas sedang tertekan, penting untuk diingat bahwa kondisi pasar bisa berubah cepat. Damai geopolitik yang terjadi saat ini bisa saja hanya bersifat sementara. Konflik atau ketidakpastian baru dapat muncul kapan saja.

Para analis pasar terus memantau perkembangan geopolitik dan indikator ekonomi makro. Mereka berpendapat bahwa meskipun ada koreksi, harga emas masih memiliki potensi untuk menguat dalam jangka menengah hingga panjang, terutama jika terjadi pemotongan suku bunga.

Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan melakukan diversifikasi portofolio. Meskipun damai geopolitik sementara ini menekan harga, emas tetap menjadi bagian penting dari strategi investasi jangka panjang.